Cara Kadek Melawan Kesedihan dan Ketakutan dalam Memberikan Yumna Perawatan yang Dibutuhkannya
Ketika keadaan terbukti sulit, ibu ini terbukti lebih tangguh
Kadek merasa senang ketika dia mendengar dia mengandung anak kembar dan anggota keluarganya akan bertambah, tapi kelahiran anak kembarnya justru memberikan waktu-waktu yang sulit dalam hidupnya.
Pertama, putrinya, Yumna lahir dalam kondisi bibir sumbing — terlihat seperti luka kecil tapi tetap membuat keluarganya terkejut.
Kemudian keesokannya harinya, sayangnya, saudara kembar Yumna meninggal.
Dan di masa tersulit dalam hidup Kadek, ketika dia sangat membutuhkan penghiburan dan dukungan, suaminya meninggalkannya, tidak pernah kembali.
Ketika saat-saat seperti ini bisa membuat beberapa orang tua merasa terpukul, Kadek sadar dia harus tetap kuat demi merawat anak-anaknya. Dia merasa kewalahan, tapi, syukurlah orang tuanya berada di sisinya untuk membantunya.
Yumna tumbuh dengan bibir sumbing selama tujuh tahun tanpa perawatan. Untungnya, teman-teman sekelasnya dan tetangganya memperlakukannya dengan kasih sayang dan menghormatinya, tapi dia selalu merasa berbeda setiap kali dia melihat dirinya di cermin.
Kemudian, suatu hari, kakek-neneknya mengetahui salah seorang anak tetangganya melakukan prosedur operasi tanpa biaya, aman dan menyeluruh di rumah sakit setempat berkat sebuah organisasi bernama Smile Train. Berita tersebut merupakan kabar baik — keluarganya tidak pernah membayangkan kemungkinan adanya perawatan untuk bibir sumbing.
Dengan dukungan dan arahan tetangganya, mereka segera menghubungi Smile Train.
Setelah operasi Yumna berhasil, rasa lega dan bahagia meluap di dalam hati Kadek. Dia merasa keluarganya berhasil memenangkan pertandingan yang sulit. Pengalaman tersebut juga memberanikan keluarga Yumna untuk membagikan cerita mengenai Smile Train kepada keluarga dengan penderita bibir sumbing lainnya.